“Manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk, tapi bagaimana kita memilih menjalani hidup menentukan kemuliaan atau kehinaan kita.” Begitulah inti pesan yang terkandung dalam Surat At-Tin, surah ke-95 dalam Al-Qur’an. Surah ini memberikan renungan mendalam tentang asal usul manusia, potensi keunggulannya, dan konsekuensi dari pilihannya.
Nama At-Tin diambil dari kata pertama dalam ayat pertama, yang merujuk pada buah tin, sebuah simbol penting dalam tradisi agama dan sejarah. Dengan hanya delapan ayat, Surat At-Tin menyampaikan pesan yang padat namun penuh makna. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang keistimewaannya.
Data Ringkas Surat At-Tin
Nomor Surah | Nama Surah | Tulisan Arab | Arti Nama | Jumlah Ayat | Tempat Turun | Urutan Wahyu |
---|---|---|---|---|---|---|
95 | At-Tin | التين | Buah Tin | 8 | Mekkah | 28 |
Bacaan Surat At-Tin Arab, Latin dan Artinya
Surat At-Tin (التين): Surah ke-95 | 8 Ayat | Juz 30 (Juzamma) dengan berbagai jenis tulisan:
Teks Arab
1. وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
2. وَطُورِ سِينِينَ
3. وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
4. لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
5. ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
6. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
7. فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ
8. أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Transliterasi Latin
1. Wat-tīni waz-zaitūn
2. Wa ṭūri sīnīn
3. Wa hāżal-baladil-amīn
4. Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm
5. Ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn
6. Illallażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti falahum ajrun gairu mamnūn
7. Famā yukażżibuka ba’du bid-dīn
8. Alaisa llāhu bi-aḥkamil-ḥākimīn
Terjemahan Bahasa Indonesia
1. Demi buah Tin dan Zaitun,
2. demi Gunung Sinai,
3. dan demi negeri (Mekah) yang aman ini,
4. sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
5. kemudian Kami kembalikan dia ke tempat serendah-rendahnya,
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; mereka akan mendapatkan pahala yang tidak ada putus-putusnya.
7. Maka, apa yang membuatmu mendustakan (hari) pembalasan setelah (adanya keterangan) ini?
8. Bukankah Allah hakim yang paling adil?
Hubungan Surat At-Tin dengan Surah Lain
Surat At-Tin berada dalam Juz 30, bersama dengan surah-surah pendek lainnya seperti Surat Al-Fil dan Al-Ikhlas. Dalam susunan mushaf, surah ini muncul setelah Surat Al-Insyirah dan sebelum Surat Al-‘Alaq. Surat At-Tin melanjutkan tema pengingat dan refleksi yang sering ditemukan di Juz 30, khususnya tentang nilai manusia di hadapan Allah, pilihan hidupnya, dan balasan atas perbuatannya.
Surat At-Tin berhubungan erat dengan Surat Az-Zalzalah, yang juga membahas konsekuensi amal manusia pada hari kiamat. Keduanya mengingatkan bahwa dunia ini adalah ladang amal, sementara akhirat adalah tempat perhitungan.
Selain itu, Surat At-Tin melengkapi tema dari Surat Asy-Syams yang mengajarkan tentang jiwa manusia, keunggulannya, dan tanggung jawabnya untuk memilih jalan kebenaran.
Tafsir dan Makna Surat At-Tin
1-3. Sumpah yang Bermakna Besar
Allah bersumpah dengan tin dan zaitun, dua buah yang tidak hanya simbol makanan, tetapi juga merujuk pada wilayah Syam dan Baitul Maqdis, tempat para nabi seperti Nabi Isa AS diutus. Gunung Sinai adalah tempat Nabi Musa AS menerima wahyu, dan Mekah adalah tanah suci tempat Nabi Muhammad SAW diutus. Tiga tempat ini menggambarkan misi tauhid universal para nabi.
4. Keunggulan Ciptaan Manusia
Allah menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk terbaik, dengan tubuh yang sempurna dan akal yang unggul. Keunggulan ini adalah amanah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Namun, kelebihan ini tidak menjamin kemuliaan tanpa keimanan dan amal saleh.
5-6. Kehinaan atau Kemuliaan
Manusia yang ingkar akan kembali ke tempat serendah-rendahnya, yakni neraka. Namun, orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan memperoleh pahala yang tiada henti. Ini menunjukkan bahwa Allah memberi manusia pilihan: hidup dalam iman atau mengabaikannya.
7-8. Kekuasaan dan Keadilan Allah
Allah mengingatkan manusia tentang bukti kekuasaan-Nya, dari proses penciptaan hingga kematian dan kebangkitan. Allah adalah hakim yang paling adil, yang akan membalas setiap amal manusia sesuai perbuatannya.
Surat At-Tin mengingatkan kita akan kehormatan manusia sebagai makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baik bentuk. Namun, kehormatan ini harus dijaga dengan iman dan amal saleh. Jika tidak, manusia bisa jatuh ke derajat paling hina.
Surah ini mengajak kita untuk merenungkan keagungan Allah yang menciptakan manusia, memberikan aturan untuk menjalani hidup, dan keadilan-Nya dalam memberikan balasan. Bukankah ini saatnya bagi kita untuk memperbaiki diri, agar menjadi makhluk yang lebih mulia di sisi-Nya?