Surat Al-Insyiqaq 1-25 (Qs. 84) Lengkap

Ada yang pernah bertanya-tanya bagaimana skenario kiamat akan terjadi? Surat Al-Insyiqaq menyuguhkan gambaran penuh makna tentang hari ketika langit terbelah, bumi rata, dan manusia dihadapkan pada amal perbuatannya. Kisah yang disampaikan begitu dramatis, membuat kita merenungkan hakikat hidup, mati, dan pertemuan dengan Allah.

Nama Al-Insyiqaq diambil dari kata insyaqqat yang terdapat pada ayat pertama, berarti “terbelah.” Surat ini mengandung 25 ayat dan merupakan bagian dari surah Makkiyah. Pesan utama surat ini adalah gambaran dahsyat tentang kiamat, perjalanan hidup manusia menuju Allah, serta pembalasan atas amal baik maupun buruk.

Uniknya, surat ini ditempatkan dalam Juz 30, bagian yang sering menjadi bahan hafalan umat Islam karena ayat-ayatnya pendek namun sarat makna. Letaknya setelah Surat Al-Mutaffifin, yang menyoroti ancaman terhadap mereka yang curang, dan sebelum Surat Al-Buruj, yang berisi kisah tragis orang-orang beriman yang disiksa karena mempertahankan keimanan.

Data Ringkas Surat Al-Insyiqaq

Berikut adalah fakta penting tentang surat ini untuk membantu Anda memahami keistimewaannya:

Nomor Surah Nama Surah Tulisan Arab Arti Nama Jumlah Ayat Tempat Turun Urutan Wahyu
84 Al-Insyiqaq الانشقاق Terbelah 25 Mekkah 83

Bacaan Surat Al-Insyiqaq Ayat 1-25

 

Berikut adalah teks lengkap Surat Al-Insyiqaq dalam bahasa Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan artinya dalam bahasa Indonesia.

  1. إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتْ
    Idzaa as-samaaa’un shaqqat
    “Apabila langit terbelah,”
  2. وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ
    Wa azinat li rabbihā wa huqqot
    “Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya ia patuh,”
  3. وَإِذَا ٱلۡأَرۡضُ مُدَّتۡ
    Wa idzal-ardhu muddat
    “Dan apabila bumi diratakan,”
  4. وَأَلۡقَتۡ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتۡ
    Wa alqat maa fiihaa wa takhallat
    “Dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,”
  5. وَأَذِنَتۡ لِرَبِّهَا وَحُقَّتۡ
    Wa azinat li rabbihā wa huqqot
    “Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya ia patuh.”
  6. يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدۡحٗا فَمُلَٰقِيهِ
    Yā ayyuhal-insānu innaka kādiḥun ilā rabbika kaḍḥan famulāqīh
    “Wahai manusia! Sesungguhnya engkau benar-benar bekerja keras menuju Tuhanmu, maka pasti akan menemui-Nya.”
  7. فَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ
    Fa ammā man uutiya kitābahu bi-yamīnih
    “Adapun orang yang diberikan catatan amalnya di tangan kanannya,”
  8. فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابٗا يَسِيرٗا
    Fasawfa yuhāsubu ḥisāban yasīrā
    “Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,”
  9. وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِۦ مَسۡرُورٗا
    Wayanqalibu ilā ahlihī masrūrā
    “Dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.”
  10. وَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ وَرَآءَ ظَهۡرِهِۦ
    Wa ammā man uutiya kitābahu warā-a ẓahrīh
    “Adapun orang yang diberikan catatan amalnya dari belakang,”
  11. فَسَوۡفَ يَدۡعُواْ ثُبُورٗا
    Fasawfa yad’ū ṡubūrā
    “Maka dia akan berteriak, ‘Celakalah aku!'”
  12. وَيَصۡلَىٰ سَعِيرًا
    Wa yaṣlā sa‘īrā
    “Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
  13. إِنَّهُۥ كَانَ فِيٓ أَهۡلِهِۦ مَسۡرُورًا
    Innahu kāna fī ahlihī masrūrā
    “Dahulu dia bergembira di tengah keluarganya (yang kafir).”
  14. إِنَّهُۥ ظَنَّ أَن لَّن يَحُورَ
    Innahu ẓanna allan yaḥūr
    “Sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya).”
  15. بَلَىٰٓ إِنَّ رَبَّهُۥ كَانَ بِهِۦ بَصِيرٗا
    Balā inna rabbahu kāna bihī baṣīrā
    “Bukankah sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya?”
  16. فَلَآ أُقۡسِمُ بِٱلشَّفَقِ
    Falā uqsimu bisy-syafaq
    “Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja,”
  17. وَٱلَّيۡلِ وَمَا وَسَقَ
    Wal-laili wa mā wasaq
    “Demi malam dan apa yang diselubunginya,”
  18. وَٱلۡقَمَرِ إِذَا ٱتَّسَقَ
    Wal-qamari idzat-tasaq
    “Dan demi bulan apabila jadi purnama,”
  19. لَتَرۡكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٖ
    Latarkabunna ṭabaqan ‘an ṭabaq
    “Sungguh, kamu akan melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).”
  20. فَمَا لَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ
    Famā lahum lā yu’minūn
    “Mengapa mereka tidak mau beriman?”
  21. وَإِذَا قُرِئَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقُرۡءَانُ لَا يَسۡجُدُونَ
    Wa idzā quri-a ‘alaihimul-qur-ānu lā yasjudūn
    “Dan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud.” (Ayat Sajdah)
  22. بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُكَذِّبُونَ
    Balilladzīna kafarū yukadzdzibūn
    “Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan (kebenaran),”
  23. وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا يُوعُونَ
    Wallāhu a‘lamu bimā yū‘ūn
    “Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).”
  24. فَبَشِّرۡهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
    Fabassyirhum bi‘adzābin alīm
    “Maka sampaikanlah kepada mereka kabar azab yang pedih,”
  25. إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمۡ أَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُونٖ
    Illalladzīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti lahum ajrun ghairu mamnūn
    “Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka memperoleh pahala yang tiada putus-putusnya.”

Semoga bacaan ini membantu dalam memahami pesan Surat Al-Insyiqaq. Anda juga bisa menjadikannya bahan renungan untuk meningkatkan amal saleh.

Isi Utama Surat Al-Insyiqaq

  1. Gambaran Dahsyat Kiamat (Ayat 1-5)
    Allah melukiskan saat langit terbelah, bumi diratakan, dan semua isinya dimuntahkan keluar. Pada hari itu, alam semesta tunduk sepenuhnya kepada kehendak Allah, seperti seorang hamba yang patuh kepada Tuhannya.
  2. Perjalanan Hidup Menuju Allah (Ayat 6)
    Manusia bekerja keras sepanjang hidupnya, tanpa sadar setiap langkahnya adalah perjalanan mendekat kepada Allah. Pada akhirnya, semua akan bertemu dengan-Nya, membawa amal masing-masing.
  3. Pembagian Nasib di Akhirat (Ayat 7-15)
    • Orang yang menerima catatan amal dari tangan kanan akan menikmati kebahagiaan abadi.
    • Sebaliknya, mereka yang menerima dari tangan kiri atau belakang akan menghadapi penderitaan yang tak terbayangkan.
  4. Tanda-Tanda Kekuasaan Allah (Ayat 16-19)
    Allah bersumpah demi fenomena alam, seperti senja merah, malam gelap, dan bulan purnama, sebagai bukti kekuasaan-Nya yang mengatur segala sesuatu.
  5. Peringatan dan Harapan (Ayat 20-25)
    Orang-orang kafir diperingatkan tentang siksa pedih, sedangkan orang-orang yang beriman dijanjikan pahala tanpa henti.

Hubungan dengan Surah Lainnya

Keterkaitan dengan Surat Al-Mutaffifin:
Al-Insyiqaq melanjutkan pesan moral dari Al-Mutaffifin, yaitu peringatan tentang konsekuensi dari perilaku manusia di dunia. Jika Al-Mutaffifin menyoroti kecurangan, Al-Insyiqaq menggambarkan balasan di akhirat.

Keterkaitan dengan Surat Al-Buruj:
Setelah menggambarkan kiamat di Al-Insyiqaq, Al-Buruj memberikan kisah nyata umat terdahulu yang sabar dalam menghadapi cobaan karena keimanan mereka, menegaskan pentingnya istiqamah.


Quran Surat ke-84 ini bukan sekadar narasi kiamat. Ia adalah pengingat nyata bahwa hidup ini adalah persiapan untuk kehidupan berikutnya. Manusia tidak bisa bersembunyi dari catatan amalnya. Jadi, sudahkah kita menyiapkan bekal untuk hari itu?

Surat ini juga mengajarkan bahwa alam semesta adalah bukti nyata kekuasaan Allah. Jika langit dan bumi yang begitu megah tunduk pada perintah-Nya, bagaimana mungkin manusia berani berpaling?

Semoga surat ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu meningkatkan amal saleh dan memperkuat iman.