Pernahkah kita berpikir, apa yang benar-benar dibutuhkan manusia untuk keluar dari kegelapan kebodohan menuju cahaya kebenaran? Surat Al-Bayyinah memberikan jawabannya: bukti nyata yang datang dari Allah. Surah ini menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya keikhlasan beribadah, risalah Nabi Muhammad, dan konsekuensi iman serta kekafiran.
Surat Al-Bayyinah adalah salah satu surah yang unik dalam Al-Qur’an karena kandungannya yang ringkas, tetapi penuh makna. Mari kita bahas lebih dalam tentang isi dan keutamaannya.
Data Ringkas Surat Al-Bayyinah
Nomor Surah | Nama Surah | Tulisan Arab | Arti Nama | Jumlah Ayat | Tempat Turun | Urutan Wahyu |
---|---|---|---|---|---|---|
98 | Al-Bayyinah | البينة | Bukti yang Nyata | 8 | Madinah | 100 |
Bacaan Surat Al-Bayyinah Lengkap
Surat Al-Bayyinah (الْبَيِّنَة) Ayat 1-8
Jumlah Ayat: 8
Juz 30 (Juz’amma)
Tempat Turun: Madinah
Teks Arab, Transliterasi, dan Artinya Surat Al-Bayyinah Ayat 1-8
1.
Arabic:
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
Latin:
Lam yakuni al-ladhīna kafarū min ahlil-kitābi wal-mushrikīna munfakkīn ḥattā ta’tiyahumul-bayyinah
Artinya:
Tidaklah orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik itu bercerai-berai hingga datang kepada mereka bukti yang nyata.
2.
Arabic:
رَسُولٌ مِّنَ اللَّهِ يَتْلُوا صُحُفًا مُّطَهَّرَةً
Latin:
Rasūluminallāhi yatlū ṣuḥufan muṭahharah
Artinya:
(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan kepada mereka lembaran-lembaran yang disucikan.
3.
Arabic:
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Latin:
Fīhā kutubun qayyimah
Artinya:
Di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus.
4.
Arabic:
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
Latin:
Wamā tafarraqal-ladhīna ūtul-kitāba illā min ba’di mā jā’at-humul-bayyinah
Artinya:
Dan tidaklah orang-orang yang diberi kitab itu berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5.
Arabic:
وَمَآ أُمِرُوا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Latin:
Wamā umirū illā li’budū llāha mukhliṣīnalahu ad-dīna ḥunafā’a wayuqīmūṣ-ṣalāta wayu’tū az-zakāh; wadhālika dīnul-qayyimah
Artinya:
Dan tidaklah mereka diperintah, kecuali agar mereka menyembah Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya, supaya mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan demikian itulah agama yang lurus.
6.
Arabic:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Latin:
Innal-ladhīna kafarū min ahlil-kitābi wal-mushrikīna fī nāri jahannama khālidīn fīhā; ulā’ikahum sharrul-bariyyah
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik akan masuk ke dalam neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
7.
Arabic:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصَّٰلِحَاتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Latin:
Innal-ladhīna āmanū wa’amilūṣ-ṣāliḥāti ulā’ikahum khayrul-bariyyah
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
8.
Arabic:
جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُ
Latin:
Jazā’uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihā l-anhāru khālidīn fīhā abadan, raḍiya llāhu ‘anhum wa raḍū ‘anhu; dhālika liman khashiya rabbah
Artinya:
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Kandungan Utama Surat Al-Bayyinah
- Menjelaskan sikap orang kafir dan musyrik terhadap risalah Nabi Muhammad.
- Menegaskan pentingnya keikhlasan dalam beribadah.
- Menggambarkan nasib manusia di akhirat berdasarkan amal dan keimanan mereka.
Hubungan Surat Al-Bayyinah dengan Surah Sebelumnya
Surah Al-Qadr membahas tentang turunnya Al-Qur’an pada malam yang penuh kemuliaan (Lailatul Qadr), sedangkan Surah Al-Bayyinah menjelaskan alasan diturunkannya Al-Qur’an: untuk menjadi bukti nyata bagi umat manusia, sekaligus pedoman hidup menuju keselamatan dunia dan akhirat.
Isi dan Tafsir Ringkas Surat Al-Bayyinah
Ayat 1-3: Kedatangan Bukti Nyata
“Orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) serta orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan kekafiran mereka sampai datang kepada mereka bukti yang nyata: seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang suci.”
Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa kaum kafir, baik dari kalangan Ahli Kitab maupun musyrik, tetap bertahan dalam kesesatan mereka. Mereka baru menyadari kekeliruannya ketika datang bukti nyata, yaitu Rasulullah SAW yang membawa Al-Qur’an sebagai wahyu suci dari Allah.
Makna penting:
- Rasulullah adalah Bayyinah (bukti nyata) yang menunjukkan kebenaran risalah Islam.
- Al-Qur’an adalah kitab yang mutahharah (suci), bebas dari kebatilan dan kebohongan.
Ayat 4-5: Penyimpangan dan Keikhlasan Beribadah
“Tidaklah terpecah-belah Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti nyata. Padahal mereka hanya diperintahkan untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat.”
Ayat ini menjelaskan bahwa perpecahan di kalangan Ahli Kitab sebenarnya bermula dari kedengkian, meskipun mereka sudah tahu kebenaran risalah Nabi Muhammad. Keikhlasan dalam ibadah menjadi inti sari agama, sebagaimana disebutkan dalam ayat ini:
- Menyembah Allah dengan ikhlas sebagai syarat diterimanya ibadah.
- Salat dan zakat sebagai pilar utama agama.
Ayat 6: Nasib Orang Kafir
“Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik akan masuk ke neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk.”
Allah menjelaskan akibat buruk dari kekafiran dan penolakan terhadap kebenaran. Orang-orang kafir akan masuk ke dalam neraka Jahanam, tempat mereka kekal dengan siksa yang pedih.
Ayat 7-8: Balasan bagi Orang Beriman
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”
Sebaliknya, orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta mengamalkan kebaikan akan mendapatkan surga yang penuh kenikmatan abadi. Selain itu, mereka akan mendapatkan keridaan Allah, yang merupakan nikmat tertinggi bagi seorang hamba.
Pelajaran dan Hikmah dari Surat Al-Bayyinah
- Bukti Nyata sebagai Hujah Kebenaran
Allah tidak membiarkan manusia tersesat tanpa petunjuk. Rasulullah dan Al-Qur’an adalah bukti nyata yang menjadi pedoman hidup menuju jalan yang lurus. - Keikhlasan Adalah Inti Agama
Surat ini mengajarkan pentingnya memurnikan niat dalam setiap ibadah, karena hanya ibadah yang ikhlas yang akan diterima oleh Allah. - Konsekuensi Keimanan dan Kekafiran
Surah ini memberikan gambaran jelas tentang balasan di akhirat: neraka bagi orang kafir dan surga bagi orang beriman.
Penutup
Surat Al-Bayyinah menjadi pengingat bagi kita tentang tujuan hidup sebagai hamba Allah: beribadah dengan ikhlas, menjalankan salat, dan berbagi dengan sesama melalui zakat. Dalam kaitannya dengan surah sebelumnya, Surat Al-Bayyinah menegaskan mengapa Al-Qur’an diturunkan—sebagai bukti nyata sekaligus pelita bagi umat manusia.
Jadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup kita, sebagaimana Surat Al-Bayyinah menyebutkan bahwa hanya dengan mengikuti kebenaran yang dibawa Rasulullah, manusia dapat mencapai keselamatan dunia dan akhirat.