Surah Asy-Syams Ayat 1-15 (Qs. 91)

Pernahkah kita merenungi perjalanan hidup yang penuh lika-liku ini? Di tengah kebimbangan antara memilih jalan yang benar atau tergelincir dalam godaan dunia, Al-Qur’an memberikan panduan yang begitu indah. Salah satu panduan itu terselip dalam Surah Asy-Syams, surah yang mengingatkan kita tentang potensi besar dalam jiwa manusia—potensi untuk takwa atau maksiat.

Mari kita baca Surah As-Syams ini dan pahami apa arti dan kandungannya.

Fakta Singkat Surah Asy-Syams

Nomor Surah Nama Surah Tulisan Arab Arti Nama Jumlah Ayat Tempat Turun Urutan Wahyu
91 Asy-Syams والشمس Matahari 15 Mekkah 26

Teks Surah As-Syams Lengkap

Berikut adalah bacaan Surah Asy-Syams yang artinya Matahari. Teks surah ini ditulis dalam Arab, Latin, dan terjemahan artinya:

  1. وَٱلشَّمْسِ وَضُحَىٰهَا
    Wash-shamsi wa ḍuḥāhā
    Demi matahari dan sinarnya di pagi hari.
  2. وَٱلْقَمَرِ إِذَا تَلَىٰهَا
    Wal-qamari idzā talāhā
    Dan demi bulan apabila mengiringinya.
  3. وَٱلنَّهَارِ إِذَا جَلَّىٰهَا
    Wan-nahāri idzā jallāhā
    Dan demi siang apabila menampakkannya.
  4. وَٱلَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰهَا
    Wal-laili idzā yaghsyāhā
    Dan demi malam apabila menutupinya.
  5. وَٱلسَّمَآءِ وَمَا بَنَىٰهَا
    Wassamā’i wa mā banāhā
    Dan demi langit serta pembinaannya.
  6. وَٱلْأَرْضِ وَمَا طَحَىٰهَا
    Wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā
    Dan demi bumi serta penghamparannya.
  7. وَنَفْسٍۢ وَمَا سَوَّىٰهَا
    Wa nafsin wa mā sawwāhā
    Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan-Nya).
  8. فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
    Fa-alhamahā fujūrahā wa taqwāhā
    Maka Dia mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
  9. قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا
    Qad aflaḥa man zakkāhā
    Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu.
  10. وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا
    Wa qad khāba man dassāhā
    Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
  11. كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِطَغْوَىٰهَآ
    Kadzdzabat tsamūdu biṭaghwāhā
    Kaum Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas.
  12. إِذِ ٱنبَعَثَ أَشْقَىٰهَا
    Idzimba’atsa asyqāhā
    Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka.
  13. فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ ٱللَّهِ نَاقَةَ ٱللَّهِ وَسُقْيَٰهَا
    Faqāla lahum rasūlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā
    Lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya.”
  14. فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُم بِذَنبِهِمْ فَسَوَّىٰهَا
    Fa kadzdzabūhu fa ‘aqarūhā fa damdama ‘alaihim rabbuhum bi dzanbihim fa sawwāhā
    Tetapi mereka mendustakannya, lalu mereka menyembelih unta itu. Maka Tuhan mereka membinasakan mereka karena dosa mereka, lalu diratakan-Nya (dengan tanah).
  15. وَلَا يَخَافُ عُقْبَٰهَا
    Wa lā yakhāfu ‘uqbāhā
    Dan Dia tidak takut terhadap akibat dari azab-Nya itu.

Surah Asy-Syams: Isi dan Tema Utama

Surah Asy-Syams menyoroti keindahan alam dan pelajaran moral. Dengan 15 ayatnya, surah ini memulai dengan sumpah demi ciptaan-ciptaan agung Allah, seperti matahari, bulan, siang, malam, dan langit. Semua ini mengingatkan manusia akan kebesaran Sang Pencipta.

Namun, tema utamanya adalah tentang jiwa manusia. Allah menjelaskan bahwa setiap jiwa memiliki dua potensi besar: takwa (ketaatan kepada Allah) dan maksiat (pelanggaran terhadap perintah-Nya). Surah ini mengajarkan bahwa keberuntungan hanya milik mereka yang menyucikan jiwa dan menghiasinya dengan sifat-sifat mulia. Sebaliknya, kerugian besar menanti mereka yang mengotori jiwa dengan dosa dan kejahatan.

Kisah Kaum Samud dalam Asy-Syams

Salah satu pelajaran besar dari Surah Asy-Syams adalah kisah tragis kaum Samud, sebuah bangsa yang dianugerahi banyak nikmat namun memilih jalan kedurhakaan. Allah mengabadikan kisah ini dalam Al-Qur’an sebagai peringatan bagi umat manusia agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Kaum Samud: Bangsa yang Mendustakan Kebenaran

Kaum Samud adalah keturunan dari kaum ‘Ad, dan mereka hidup di wilayah Hijr (sekarang dikenal sebagai Mada’in Saleh di Arab Saudi). Mereka adalah kaum yang maju dalam peradaban, ahli dalam memahat gunung menjadi tempat tinggal. Namun, kemakmuran dan kecerdasan mereka justru membuat mereka sombong, hingga mendustakan nabi yang diutus Allah kepada mereka, yaitu Nabi Saleh AS.

Nabi Saleh mengajak mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Namun, kebanyakan dari mereka menolak. Mereka menuntut mukjizat sebagai bukti kebenaran risalah Nabi Saleh. Maka, Allah memberikan mereka mukjizat berupa unta betina yang keluar dari celah batu, sebagai tanda kebesaran-Nya.

Unta Mukjizat dan Kedurhakaan Kaum Samud

Unta betina tersebut bukan hanya sekadar mukjizat, tetapi juga ujian bagi kaum Samud. Nabi Saleh memperingatkan mereka agar tidak mengganggu unta itu dan memberikan haknya untuk minum bergantian dengan mereka. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu mengganggunya dengan keburukan apa pun, agar kamu tidak ditimpa azab yang pedih.” (QS. Hud: 64)

Namun, kedurhakaan kaum Samud mencapai puncaknya ketika seorang dari mereka yang paling celaka menyembelih unta itu. Tindakan tersebut dilakukan atas perintah para pemuka mereka yang menolak dakwah Nabi Saleh. Mereka mengabaikan peringatan Nabi dan terus berkubang dalam kesesatan.

Azab Allah atas Kaum Samud

Sebagai balasan atas kejahatan mereka, Allah menimpakan azab yang dahsyat kepada kaum Samud. Dalam Surah Asy-Syams, Allah berfirman dalam QS. Asy-Syams ayat 14.

Azab itu datang dalam bentuk suara yang mengguncang, menghancurkan seluruh kaum Samud dalam sekejap. Nabi Saleh dan para pengikutnya yang beriman selamat dari bencana tersebut, tetapi kaum yang mendustakan risalah Allah musnah tanpa sisa.

Pelajaran dari Kisah Kaum Samud

  1. Kemewahan Tidak Menjamin Keselamatan: Kaum Samud memiliki peradaban maju dan kekayaan melimpah, tetapi semua itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah karena kedurhakaan mereka.
  2. Mukjizat adalah Ujian: Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Saleh adalah bukti kekuasaan Allah, namun juga ujian bagi kaum Samud. Ketidaktaatan mereka terhadap perintah Allah membuktikan kesombongan hati mereka.
  3. Bahaya Sombong dan Menolak Kebenaran: Kesombongan membuat kaum Samud menolak kebenaran yang sudah jelas di depan mata. Kesombongan ini menjadi akar dari kehancuran mereka.
  4. Keadilan Allah Tidak Pernah Lalai: Allah memberikan peringatan melalui nabi-Nya, tetapi ketika peringatan itu diabaikan, hukuman-Nya datang dengan adil dan tegas.

Kisah kaum Samud tidak hanya disebutkan dalam Surah Asy-Syams, tetapi juga di beberapa surah lain seperti Hud, Al-Hijr, dan Al-Fajr. Penyebutan yang berulang ini menunjukkan pentingnya pelajaran dari kisah mereka sebagai peringatan abadi bagi manusia.

Hubungan Surah Asy-Syams dengan Surah Lainnya

Surah Asy-Syams terletak di Juz 30 dan sering disebut bersambung secara tematik dengan surah-surah sebelumnya dan sesudahnya. Misalnya:

Surah Ad-Dhuha (93): Sama-sama berbicara tentang nikmat Allah. Jika Asy-Syams menekankan tanda kebesaran Allah di alam semesta, Adh-Dhuha mengingatkan nikmat Allah dalam kehidupan manusia, seperti rezeki dan bimbingan.

Surah Al-Lail (92): Al-Lail dan Asy-Syams adalah surah yang berlawanan tetapi saling melengkapi. Al-Lail berbicara tentang malam dan kerja keras manusia dalam mencari rezeki, sedangkan Asy-Syams berbicara tentang siang dan penciptaan alam semesta yang menjadi tanda kekuasaan Allah.

Surah Al-Fajr (89): Berisi peringatan tentang kaum yang dibinasakan Allah, seperti kaum ‘Ad dan Samud. Hal ini senada dengan kisah kaum Samud yang disebutkan dalam Asy-Syams.

Pelajaran dari Surah Asy-Syams

  1. Merenungi Kebesaran Allah: Matahari, bulan, siang, malam, dan langit semuanya adalah tanda kekuasaan Allah. Merenungi ciptaan-Nya dapat memperkuat iman.
  2. Membersihkan Jiwa Adalah Kunci: Orang yang sukses adalah mereka yang berusaha menyucikan jiwa dari sifat buruk seperti iri hati, sombong, dan kikir, lalu menghiasinya dengan sifat baik seperti syukur, sabar, dan ikhlas.
  3. Hukuman bagi Kezaliman: Kisah kaum Samud adalah peringatan nyata bahwa kezaliman dan pengingkaran terhadap perintah Allah akan membawa kehancuran.

Penutup

Surah Asy-Syams adalah surah yang mengingatkan manusia tentang pentingnya introspeksi diri. Dengan mengamalkannya, kita dapat belajar untuk lebih mengenal diri, menyadari potensi takwa dalam jiwa, dan menjauhi segala bentuk maksiat.

Renungkanlah pesan-pesan ini setiap kali membaca surah ini. Semoga kita termasuk golongan yang berhasil menyucikan jiwa dan meraih keberuntungan dunia serta akhirat