Surah Al-Infithar 1-19 (Qs. 82)

Pernahkah Anda membayangkan peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat? Surat Al-Infithar hadir sebagai pengingat kuat tentang kehancuran semesta yang tak terelakkan. Surat ini membuka mata kita akan tanda-tanda kebesaran Allah serta mengingatkan manusia akan tanggung jawabnya terhadap setiap amal perbuatannya.

Surat Al-Infithar adalah surah ke-82 dalam Al-Qur’an, bagian dari Juz 30. Nama Al-Infithar diambil dari kata infaṭarat pada ayat pertama, yang berarti “terbelah.” Surah ini termasuk dalam kelompok surah Makkiyah, yakni surah yang turun di Mekkah sebelum hijrah Nabi SAW.

Sebagai bagian dari Juz 30, Surat Al-Infithar memiliki hubungan tematik dengan surah-surah pendek lainnya, seperti Surat At-Takwir dan Surat Al-Insyiqaq, yang juga membahas hari kiamat dan kehancuran kosmos. Secara struktur, surat-surat ini membentuk sebuah rangkaian yang mengarahkan perhatian manusia pada hari pembalasan, kekuasaan Allah, dan konsekuensi dari amal perbuatan.

Data Ringkas Surah Al-Infithar

Nomor Surah Nama Surah Tulisan Arab Arti Nama Jumlah Ayat Tempat Turun Urutan Wahyu
82 Al-Infithar الإنفطار Terbelah 19 Mekkah 82

Bacaan Surah Al-Infithar Ayat 1-19

Berikut bacaan Surat Al-Infithar (Arab, Latin, dan Terjemahannya)

1. إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ
Idza as-samā`unfaṭarat
Apabila langit terbelah,

2. وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ
Wa idza al-kawākibun-tatharat
dan apabila bintang-bintang berjatuhan,

3. وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ
Wa idza al-biḥāru fujjirat
dan apabila lautan meluap,

4. وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَتْ
Wa idza al-qubūru bu‘thirat
dan apabila kuburan dibongkar,

5. عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ
‘Alimat nafsum mā qaddamat wa akhkharat
maka setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan.


6. يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ
Yā ayyuhal-insānu mā gharraka birabbikal-karīm
Wahai manusia! Apa yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhanmu Yang Maha Mulia?

7. الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ
Alladzī khalaqaka fa sawwāka fa ‘adalak
Yang telah menciptakanmu, menyempurnakan bentukmu, dan menjadikanmu seimbang,

8. فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ
Fī ayyi ṣūratim mā syā`a rakkabak
dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.


9. كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِالدِّينِ
Kallā bal tukażżibūna bid-dīn
Sekali-kali tidak! Bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.

10. وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ
Wa inna ‘alaikum la ḥāfiẓīn
Sungguh, bagi kamu ada (malaikat) yang mengawasi,

11. كِرَامًا كَاتِبِينَ
Kirāman kātibīn
mereka yang mulia dan mencatat (amal perbuatanmu),

12. يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
Ya‘lamūna mā taf‘alūn
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.


13. إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ
Innal-abrāra lafī na‘īm
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam kenikmatan (surga),

14. وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
Wa innal-fujjāra lafī jaḥīm
dan sungguh, orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka,

15. يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ
Yaṣlawnahā yaumal-dīn
mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan,

16. وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَائِبِينَ
Wa mā hum ‘anhā bighā’ibīn
dan mereka tidak akan bisa keluar darinya.


17. وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ
Wa mā adrāka mā yaumal-dīn
Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?

18. ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ
Ṡumma mā adrāka mā yaumal-dīn
Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?

19. يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا ۖ وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ
Yauma lā tamliku nafsul li nafsin syaiā, wal-amru yaumaiżin lillāh
Pada hari itu, seseorang tidak berdaya menolong orang lain sedikit pun. Segala urusan pada hari itu hanya milik Allah.

Isi dan Keutamaan Surat Al-Infithar

1. Gambaran Dahsyat Hari Kiamat (Ayat 1–5)

Surat ini dimulai dengan empat peristiwa besar yang terjadi saat kiamat:

  • Langit yang kukuh dan besar akan terbelah.
  • Bintang-bintang jatuh berhamburan keluar dari orbitnya.
  • Lautan meluap, menyatu menjadi hamparan air tanpa batas.
  • Kuburan-kuburan terbuka, dan manusia bangkit dari kematian mereka.

Semua ini menegaskan kehancuran tatanan kosmos, mengingatkan manusia bahwa alam semesta yang megah sekalipun tunduk pada kehendak Allah.

2. Pertanggungjawaban Manusia (Ayat 6–12)

Surah ini kemudian beralih ke manusia, menyindir mereka yang lalai terhadap Allah. Pertanyaan retoris diajukan, “Wahai manusia, apa yang membuatmu terpedaya dari Tuhanmu Yang Maha Mulia?”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap amal, baik besar maupun kecil, tercatat rapi oleh malaikat yang tidak pernah luput dari tugasnya. Pada hari pembalasan, semua amal akan ditimbang, tanpa ada satu pun yang terlewat.

3. Nasib Akhirat: Surga atau Neraka (Ayat 13–19)

Surat ini ditutup dengan gambaran tentang dua golongan manusia:

  • Orang-orang yang berbakti, beriman, dan beramal saleh akan menikmati surga penuh kenikmatan yang tak terbayangkan.
  • Orang-orang yang durhaka, enggan beriman, dan melakukan dosa akan mendekam dalam neraka, menjalani hukuman tanpa akhir.

Ayat terakhir mengingatkan bahwa segala urusan di hari itu berada sepenuhnya di bawah kekuasaan Allah.

Pelajaran dari Surat Al-Infithar

  1. Tanda-Tanda Kekuasaan Allah
    Melalui peristiwa kiamat, Allah menunjukkan kekuasaan-Nya yang absolut. Langit, bintang, lautan, hingga manusia sendiri tunduk pada kehendak-Nya.
  2. Kesadaran Akan Hari Pembalasan
    Surah ini mengajarkan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi hari perhitungan. Amal baik sekecil apa pun tidak akan sia-sia, begitu pula sebaliknya.
  3. Pengingat untuk Bersyukur
    Sebagai makhluk ciptaan terbaik, manusia diingatkan untuk tidak lalai. Setiap anggota tubuh yang sempurna adalah karunia Allah, dan sudah sepantasnya digunakan untuk ketaatan, bukan kemaksiatan.

Surat Al-Infithar adalah salah satu pengingat terbaik tentang pentingnya introspeksi diri. Dengan membaca dan merenungkannya, kita diingatkan untuk tidak terjebak dalam kesibukan duniawi yang melalaikan. Sebaliknya, kita diajak untuk memperbaiki hubungan dengan Allah, berbuat baik, dan menyiapkan diri menghadapi hari pembalasan.

Mengapa tidak mulai membaca surat ini hari ini? Ingatlah, setiap ayat dalam Al-Qur’an adalah pelajaran berharga yang dapat menjadi bekal kita, baik di dunia maupun akhirat.