Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana keadaan manusia di hari akhir nanti? Surat Al-Ghasiyah, yang menempati urutan ke-88 dalam mushaf Al-Qur’an, memberikan gambaran dramatis sekaligus mendalam tentang hari kiamat. Surat ini menjadi peringatan sekaligus renungan tentang akibat dari perjalanan hidup manusia di dunia.
Namun, lebih dari sekadar ancaman, Surat Al-Ghasiyah juga menyisipkan keindahan ajakan untuk merenungkan ciptaan Allah, dari unta yang tangguh, langit yang megah, hingga bumi yang membentang luas. Mari kita eksplorasi bersama keistimewaan dan pesan-pesan mendalam dari surat ini.
Data Singkat Surah Al-Ghasiyah
Nomor Surah | Nama Surah | Tulisan Arab | Arti Nama | Jumlah Ayat | Tempat Turun | Urutan Wahyu |
---|---|---|---|---|---|---|
88 | Al-Ghasiyah | الغاشية | Hari Kengerian | 26 | Makkiyah | 68 |
Bacaan Surah Al-Ghasyiyah Ayat 1-26
Berikut adalah bacaan lengkap Surat Al-Ghasiyah dalam tulisan Arab dan transliterasi Latin, dilengkapi dengan terjemahan:
Surah Al-Ghasiyah Ayat 1–26 (الغاشية)
- هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ٱلْغَٰشِيَةِ
Hal atāka ḥadīṡul-ghāsyiyah
Sudahkah sampai kepadamu berita tentang hari Kiamat yang penuh kengerian?
- وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ
Wujụhun yauma`iżin khāsyi’ah
Pada hari itu, banyak wajah yang tertunduk hina.
- عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ
‘Āmilatun nāṣibah
Mereka penuh kepayahan akibat amal buruk mereka.
- تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً
Taṣlā nāran ḥāmiyah
Mereka akan memasuki api neraka yang sangat panas.
- تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ ءَانِيَةٍ
Tusqā min ‘ainin āniyah
Mereka diberi minum dari mata air yang sangat panas.
- لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ
Laisa lahum ṭa’āmun illā min ḍarī’
Mereka tidak mendapatkan makanan selain dari pohon berduri.
- لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِى مِن جُوعٍ
Lā yusminu wa lā yughni min jụ’
Makanan itu tidak mengenyangkan dan tidak menghilangkan lapar.
- وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ
Wujụhun yauma`iżin nā’imah
Sementara itu, wajah-wajah yang bahagia berseri-seri.
- لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ
Lisaa’yihā rāḍiyah
Mereka puas dengan hasil amal perbuatannya.
- فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
Fī jannatin ‘āliyah
Mereka berada di surga yang tinggi.
- لَّا تَسْمَعُ فِيهَا لَاغِيَةً
Lā tasma’u fīhā lāghiyah
Di sana mereka tidak mendengar ucapan yang sia-sia.
- فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ
Fīhā ‘ainun jāriyah
Di dalamnya terdapat mata air yang mengalir.
- فِيهَا سُرُرٌ مَّرْفُوعَةٌ
Fīhā sururum marfụ’ah
Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan.
- وَأَكْوَابٌ مَّوْضُوعَةٌ
Wa akwābum mauḍụ’ah
Dan gelas-gelas yang tersedia.
- وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ
Wa namāriqu maṣfụfah
Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun.
- وَزَرَابِىُّ مَبْثُوثَةٌ
Wa zarābiyyu mabṡụṡah
Dan permadani-permadani yang terhampar.
- أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
Afa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqat
Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan?
- وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
Wa ilas-samā`i kaifa rufi’at
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
- وَإِلَى ٱلْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
Wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat
Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan?
- وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat
Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?
- فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ
Fa żakkir, innamā anta mużakkir
Maka berilah peringatan; tugasmu hanyalah memberi peringatan.
- لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ
Lasta ‘alaihim bi-muṣaiṭir
Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.
- إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ
Illā man tawallā wa kafar
Tetapi orang yang berpaling dan kufur.
- فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَكْبَرَ
Fayu’ażżibuhullāhul-‘ażābal-akbar
Maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
- إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَابَهُمْ
Inna ilainā iyābahum
Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali.
- ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم
Tsumma inna ‘alainā ḥisābahum
Kemudian, sungguh Kami yang akan memperhitungkan mereka.
Hubungan Surat Al-Ghasiyah dengan Surat Lainnya
Surat Al-Ghasiyah memiliki kaitan erat dengan surat-surat sebelumnya, seperti Surat Al-Fajr yang juga berbicara tentang hari pembalasan. Jika Surat Al-Fajr menggambarkan balasan bagi kaum yang durhaka dan nikmat surga bagi orang beriman, Surat Al-Ghasiyah melengkapi tema ini dengan fokus pada detail keadaan manusia di hari kiamat.
Selain itu, dalam mushaf, Surat Al-Ghasiyah berdekatan dengan Surat Al-A’la (87). Kedua surat ini sering dibaca secara berpasangan dalam salat Jumat dan Idul Fitri/Adha, menampilkan keseimbangan antara pengingat akan kebesaran Allah dan akhirat yang menanti.
Pesan Utama Surat Al-Ghasiyah
- Hari Kiamat: Perpisahan Dua Kelompok
Surat Al-Ghasiyah menggambarkan bahwa manusia akan terbagi menjadi dua kelompok di hari kiamat.- Kelompok celaka: Wajah mereka tunduk lesu, penuh penyesalan atas perbuatan buruk di dunia. Mereka menghadapi siksa api neraka yang dahsyat, makanan yang tak mengenyangkan, dan minuman yang menghancurkan.
- Kelompok bahagia: Wajah mereka berseri-seri, menikmati surga penuh kenikmatan, dipenuhi sungai-sungai, permadani indah, dan kedamaian tiada tara.
- Renungan Kebesaran Allah
Surat ini mengajak manusia untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah:- Unta, hewan yang dirancang sempurna untuk bertahan di lingkungan gurun.
- Langit, yang terhampar tanpa tiang.
- Gunung, yang kokoh menancap sebagai pasak bumi.
- Bumi, yang terhampar luas dengan segala potensi manfaatnya.
- Tugas Nabi: Pemberi Peringatan
Allah menegaskan bahwa tugas Rasulullah SAW hanyalah menyampaikan peringatan. Hidayah adalah murni hak Allah, dan manusia bertanggung jawab atas pilihan hidup mereka.
Meneladani Surat Al-Ghasiyah
- Renungkan Kebesaran Allah: Jadikan ciptaan di sekitar kita sebagai pengingat akan kekuasaan-Nya.
- Persiapkan Bekal Akhirat: Surat ini menjadi pengingat penting untuk selalu beriman dan beramal saleh, sebab balasan di akhirat adalah kepastian.
- Tetap Optimis dalam Berdakwah: Dakwah tidak selalu berhasil meyakinkan semua orang, tetapi ketekunan dalam menyampaikan kebenaran adalah bagian dari tugas mulia.
Surat Al-Ghasiyah adalah salah satu pengingat paling kuat dalam Al-Qur’an tentang kehidupan akhirat. Dengan perpaduan peringatan tentang siksa neraka, gambaran nikmat surga, serta renungan atas ciptaan Allah, surat ini menawarkan keseimbangan antara harapan dan ketakutan. Mari jadikan surat ini sebagai inspirasi untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dan menyiapkan bekal terbaik untuk kehidupan yang abadi.
Apakah Anda siap mengambil pelajaran dari surat ini? Baca juga surat pendek lainnya di Juz ‘Amma lengkap!