Surat Al-Lahab (Bacaan Qs. 111)

Surat Al-Lahab merupakan surah ke-111 dalam Al-Qur’an dan termasuk dalam kelompok surat-surat pendek yang mudah dihafal. Surah ini terletak sebelum surah Al Ikhlas dalam urutan mushaf.

Nama Al-Lahab berasal dari kata pada ayat pertama yang berarti “api yang bergejolak.” Surah ini turun di Mekah dan hanya terdiri dari lima ayat, namun memiliki makna yang tajam sebagai pelajaran bagi umat manusia.

Data Singkat tentang Surat Al-Lahab

Nomor Surah Nama Surah Tulisan Arab Arti Nama Jumlah Ayat Tempat Turun Urutan Wahyu
111 Al-Lahab ٱللهب Api yang Bergejolak 5 Mekah 6
  • Nama  Al-Lahab, disebut juga “Tabbat” (dari ayat pertama) atau Al-Masad (dari ayat terakhir).
  • Gaya Bahasa:
    • Menggunakan bentuk kutukan (“Tabbat yada”) yang tegas dan berulang, menunjukkan ketetapan kehancuran.
    • Bahasa yang singkat, lugas, namun sangat tajam dalam menggambarkan nasib Abu Lahab dan istrinya.
  • Makkiyah: Surah ini secara konsensus dinyatakan turun di Makkah, sebagaimana disebutkan oleh banyak ulama seperti Ibnu Abbas, Aisyah, dan ulama tabi’in lainnya. Ini menunjukkan bahwa surah ini termasuk bagian dari dakwah awal Rasulullah ﷺ sebelum hijrah.
  • Konteks Turunnya Surah: Diriwayatkan bahwa surah ini turun setelah surah Al-Muddathir, menguatkan kronologi penyampaian dakwah Rasulullah ﷺ yang menghadapi tantangan dari keluarga dekat, termasuk Abu Lahab.

Bacaan Surat Al-Lahab

Tabbat Yada
Surat tabbat yada

Berikut teks Surat Al-Lahab Arab, Latin, dan Artinya:

تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍۢ وَتَبَّ
Tabbat yadā abī lahabin wa tabb
Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa.


مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ
Mā aghnā ‘anhu māluhu wa mā kasab
Tidaklah berguna baginya harta benda dan apa yang dia usahakan.


سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۢ
Sa-yaṣlā nāran dhāta lahab
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.


وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ
Wa-mra’atuh ḥammālatal-ḥaṭab
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).


فِى جِيدِهَا حَبْلٌۭ مِّن مَّسَدٍۭ
Fī jīdihā ḥablum mim masad
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.


Makna Nama “Abu Lahab”

Riwayat dari Maqatil bin Sulaiman (85451):

Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza bin Abdul Muttalib, dan ia adalah paman Rasulullah ﷺ.

Ia disebut “Abu Lahab” karena pipinya yang berwarna merah menyala, seolah-olah menyala seperti api.

Nama panggilannya ini menjadi ironi, karena dalam ayat ini Allah memutuskan bahwa ia akan dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala.

Kisah dan Latar Belakang Surat Al-Lahab

Surah ini diturunkan sebagai tanggapan atas perlakuan kasar Abu Lahab terhadap Rasulullah SAW. Saat Nabi Muhammad mengumpulkan kabilah Quraisy di Bukit Safa untuk menyerukan Islam dan mengingatkan mereka tentang azab Allah, Abu Lahab, yang merupakan paman Nabi sendiri, malah mencaci dan menghardik beliau.

Kemarahan Abu Lahab terhadap Nabi tidak hanya verbal. Dia juga aktif menentang dakwah Islam dengan berbagai cara, termasuk menyebarkan fitnah dan mempermalukan Rasulullah di depan umum. Istrinya, Ummu Jamil, turut berperan dengan menyebar duri di jalan yang dilalui Nabi, melambangkan kebencian yang mendalam.

Surah ini menegaskan bahwa keduanya, Abu Lahab dan istrinya, akan menerima balasan yang setimpal di dunia dan akhirat.

Isi Kandungan Surat Al-Lahab

  1. Ayat 1:
    Allah menegaskan bahwa Abu Lahab, bersama kesombongannya, akan celaka. Frasa tabbat yada mengandung makna kehancuran total atas segala upayanya untuk melawan Islam.
  2. Ayat 2:
    Harta dan status sosial Abu Lahab tidak akan menyelamatkannya dari azab Allah. Ini mengingatkan bahwa hanya iman dan amal saleh yang bernilai di hadapan Allah.
  3. Ayat 3:
    Abu Lahab akan dimasukkan ke dalam neraka dengan api yang menyala-nyala, sebagai balasan atas kejahatannya terhadap Nabi Muhammad.
  4. Ayat 4-5:
    Istrinya, Ummu Jamil, juga akan merasakan azab yang pedih. Dosa-dosanya, termasuk menyebarkan duri di jalan Nabi dan menebar fitnah, digambarkan secara simbolis dengan “tali dari sabut” yang akan menjerat lehernya.

Hubungan Surat Al-Lahab dengan Surah Lainnya

Surah Sebelumnya (Al-Masad): Surah ini hadir setelah beberapa surah yang membahas akhlak dan keimanan. Dalam konteks urutan mushaf, Surat Al-Lahab memberikan contoh nyata dari individu yang menolak ajaran Islam secara terang-terangan.

Surah Setelahnya (An-Nasr): Jika Surat Al-Lahab berisi peringatan bagi musuh Islam, maka Surat An-Nasr hadir sebagai kabar gembira tentang kemenangan dakwah Nabi dan masuknya banyak orang ke dalam Islam.

Al-Muawwidzatain ( Al-Falaq dan An-Nas ): Surat Al-Lahab mengingatkan bahaya fitnah dari manusia, sementara Al Mu’awwidzatain mengajarkan umat untuk memohon perlindungan Allah dari gangguan yang serupa.

Pelajaran yang Bisa Diambil

  1. Harta dan Status Tidak Menjamin Keselamatan
    Abu Lahab memiliki kedudukan tinggi di kalangan Quraisy dan harta yang melimpah, tetapi semuanya tidak berguna ketika dia menentang Allah dan Rasul-Nya.
  2. Bahaya Kesombongan dan Kebencian
    Kesombongan Abu Lahab dan istrinya mengajarkan bahwa kebencian yang mendalam terhadap kebenaran akan membawa kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat.
  3. Balasan Setimpal
    Ayat-ayat dalam surah ini menggambarkan keadilan Allah, di mana setiap tindakan buruk akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Surat Al-Lahab adalah pelajaran abadi tentang keadilan Allah. Penentangan terhadap kebenaran, apalagi dengan cara yang keji seperti yang dilakukan Abu Lahab dan istrinya, tidak akan luput dari hukuman. Selain itu, surat ini juga mengingatkan kita untuk tidak bergantung pada kekayaan dan status sosial, melainkan menjadikan iman sebagai pegangan utama.

Sebagai bagian dari Juz 30, surah ini sering dibaca dalam shalat, mengingatkan kita akan pentingnya tetap rendah hati dan menjauhi kebencian, baik terhadap sesama maupun terhadap kebenaran.